Earth Hour (Indonesian Version)

"Earth Hour"

 













Earth Hour (bahasa Indonesia: Jam Bumi) adalah sebuah kegiatan global yang diadakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya. Kegiatan ini berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. Kegiatan yang dicetuskan WWF dan Leo Burnett ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2007. Saat itu, 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak diperlukan.[1] Setelah Sydney, beberapa kota di seluruh dunia ikut berpartisipasi pada Earth Hour 2008.[2][3] Earth Hour 2014 akan dilaksanakan pada 29 Maret 2014 pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat

Arti Logo Earth Hour itu sendiri adalah Logo EARTH HOUR '60+' menunjukkan 60 menit mematikan lampu di Earth Hour sebagai awal AKSI gaya hidup hemat energi.Tanda '+' menunjukkan komitmen untuk bersama-sama mulai melakukan gaya hidup hemat energi.

Indonesia juga tidak mau kalah untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini.  Sebanyak 200 ikon kota di 37 yang tahun lalu berjumlah 31 kota. beberapa kota di Indonesia dipadamkan dalam gerakan penghematan listrik untuk menyelamatkan bumi melalui kampanye Earth Hour Indonesia 2014 yang digelar pada Sabtu (29/3), selama satu jam, pukul 20.30-21.30.
37 kota di Indonesia yang mengikuti Earth Hour:
Banda Aceh, Lhoksemauwe, Padang, Pekan Baru, Palembang, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Cimahi, Sukabumi, Tasikmalaya, Purwakarta, Kuningan, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Kota Batu, Kediri, Sidoarjo, Denpasar, Mataram, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, Sangata, Palu, Sorowako, Makassar, Kendari dan Ambon.

Rakyat Indonesia bersama satu miliar orang di seluruh penjuru dunia turut berpartisipasi dalam aksi switch off atau mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya yang tidak digunakan, selama satu jam pada pukul 20.30-21.30 waktu setempat.

Di tingkat global, aksi switch off juga diikuti oleh ikon-ikon dunia, antara lain: Empire State Building di New York, Tower Bridge dan St Paul’s di London, Edinburgh Castle di Skotlandia, Brandenburg Gate di Berlin, Eiffel Tower di Paris, Kremlin and Red Square di Moskow, Bosphorus Bridge yang menghubungkan Eropa dan Asia, Burj Khalifa di Dubai, dan Marina Bay Sands di Singapura.Earth Hour diikuti sebanyak 7.000 kota di 152 negara dengan ratusan juta peserta di tujuh benua.Landmark Diseluruh dunia pun juga ikut berpartisipasi dalam acara ini. Seperi gedung Opera di Australia

Nilai penghematan dari aksi Erath Hour sebenarnya tergantung pada tingkat partisipasi dari seluruh rakyat. Namun menurut data yang diperoleh PLN mencatat penurunan beban puncak listrik secara nasional hingga 575 Megawatt. Jika dinilai dengan rupiah, PLN berhasil menghemat biaya Rp 900 juta. Setahun berikutnya, pada Earth Hour 2013, beban puncak listrik di Jakarta turun 236 Megawatt, namun secara nasional malah naik 1.236 Megawatt.Dan pada tahun 2013 sedikit terjadi peningkatan penggunaan listirk disebabkan pada saat itu terjadi pertandingan sepakbola antara Indonesia dan Arab Saudi. Dan sekarang pada tahun 2014 ini Manager Humas Senior PT PLN (Persero) Bambang Dwiyanto mengatakan, beban listrik di Jawa Madura dan Bali (Jamali) turun hingga 509 Mega Watt (MW) atau 2,56 % dibanding beban pada saat yang sama minggu lalu.Yang sebelumnya mencapai 19.869 MW. Sementara  pada peringatan EH, konsumsi listrik berkurang menjadi 19.360 MW. Penurunan terbesar terjadi di Jakarta dan Banten sebesar 386 MW
Earth Hour di Bundaran HI Jakarta

0 Response to “Earth Hour (Indonesian Version)”

Leave a Reply